Postingan

Absurd : KATROK

   Jadi kejadian ini terjadi saat saya duduk dibangku kelas 4 SD(kalau gaksalah), saat itu kakak sepupu saya (sebut saja namanya Mawar) disamarkan :v menikah. Malam sebelum acara H nya, saya dan sepupu saya yang lain duduk di pelataran, lalu tetangga saya yang bernama (hmm sebut saja Budi) ikut duduk di pelataran rumah nenek saya.    Saat itu si Budi ini asik sama hpnya, dan saat itu saya masih katrok sama yang namanya hp layar tancep eh sentuh gituuu. Terus dengan sotoynya saya yang masih bocah itu nanya. "eh Bud itu merknya apaan?" "oppo" jawabnya, tapi dengan bodohnya saya tiba-tiba malah heran dan cengo "heh, aku tuh nanya merknya -_-" terus si Budi jawab lagi "OPPO" ucapnya lebih nyaring "kok aku nanya, kamu malah balik nanya sih" "ish, merknya emang Oppo"  tiba-tiba ia pusut dada dan berhenti maen hp "HA?" saya pun cengo "Bunuh saja daku, bunuhhh" (eh gakgitu k

Story : STIGMA (1)

Kakiku terus berlari tanpa tahu tujuan. Otakku takmampu untuk berpikir lagi, semua hal yang kukira sangat indah ini ternyata hanya sebuah kebohongan .    Mengapa ia tega sekali menyakiti hati yang sudah tertulis namanya? Apakah segala hal yang kuberi untuknya itu tidak berarti sama sekali baginya? Mana bukti dari semua janji manis yang ia berikan padaku? Apakah sudah terbang seperti debu yang terkena angin?    Aku sudah lelah dan tidak sanggup lagi. Aku mendengar hal itu dengan jelas dari bibirnya. Perkataannya yang begitu manis pada sesosok wanita yang dulu pernah ia cintai.    Hatimu ternyata masih berada pada wanita itu, perasaanmu juga tidak pernah berubah pada wanita.    Bodoh, sudah tahu laki-laki itu masih mencintai wanita lain, mengapa dulu aku tetap bersikeras bertahan untuknya. Bertahan untuk bisa dicintainya, bertahan untuk dapat memiliki hatinya sepenuhnya.    Kukira kepedulianku 2 tahun yang lalu itu hanya suatu kepedulian sesama manusia, tapi nyatanya keped